Selasa, 31 Januari 2023

Mendampingi Anak Belajar di Rumah

TIPS MENDAMPINGI ANAK BELAJAR DI RUMAH

EDISI : MATERI PARENTING

Mengapa Anakku Tidak Mau Belajar di Rumah? Apakah kita sering terpikir hal-hal seperti ini: “Duh anakku kok susah fokus sih?” “Udah diajarin tapi kok ga ngerti-ngerti?” “Maunya main aja, ga mau belajar!”

“Jangan menilai kesuksesan belajar hanya dari hasil akhirnya saja, tapi juga dari berapa kali kita gagal dan memutuskan untuk mencoba kembali”- (Nelson Mandela)

Yuk kita ingat lagi apa itu belajar?

Seperti yang ditulis pada buku Seri Pendidikan Orang Tua: Mendampingi Anak Belajar di Rumah yang diterbitkan oleh Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

  • Belajar adalah sebuah proses yang terus menerus 
  • Tujuan belajar pada anak adalah untuk membantunya memahami sesuatu yang akan ia gunakan untuk memecahkan masalah sehari-hari 
  • Proses belajar dapat terjadi melalui pelajaran, pengajaran, percobaan, dan mengambil hikmah dari kesalahan
  • Bagaimana cara untuk memecahkan masalah melalui pengalaman? Dengan memberi kesempatan anak untuk mencoba, untuk memecahkan masalah yang sesuai dengan usianya dan mengalami kesalahan 
  • Kesalahan dan kegagalan adalah bagian alami dari proses belajar
Sebelum masuk pembahasan, mari kenali pola pengasuhan kita

1. Demokratis 
Hangat, Aturan jelas, Tuntutan masuk akal, Penuh dukungan, Anak didorong mandiri, Kadang perlu waktu lebih lama, Orang tua perlu banyak belajar Kesabaran orang tua diperlukan Hasilnya
Prestasi belajar lebih baik Anak percaya diri Anak mudah berteman Anak tidak nakal

2. Otoriter
Kasar, Galak Aturan sangat ketat Penuh ancaman Anak harus menurut Pakai kekerasan Hasilnya Prestasi belajar rendah Anak minder Anak tidak mudah berteman Anak menjadi nakal

3. Memanjakan
Memanjakan Tidak ada aturan jelas Selalu menuruti anak Apa-apa dikasih atau dibantu  Hasilnya Anak tidak bisa menahan diri Anak egois Anak jadi manja Anak tidak mudah berteman

4. Abai
Orang tua cuek Tidak memperhatikan kebutuhan anak Orang tua sibuk sendir Hasilnya Anak melanggar peraturan Anak membangkang Anak nakal Anak menggunakan narkoba/alkohol

Manakah Pola Pengasuhan yang Paling Mendukung Proses Belajar?
  • Proses belajar yang baik membutuhkan persiapan sebelumnya. Dukungan sebelum belajar bermanfaat agar anak dan orang tua sama-sama siap menghadapi tantangan selama belajar
  • Setelahnya, orang tua dan anak juga perlu mendiskusikan apa yang terjadi selama proses belajar yang sudah dilalui. Dukungan setelah proses belajar bermanfaat agar anak lebih memahami apa yang dipelajarinya 
  • Dukungan sebelum, saat, dan setelah belajar terdiri dari dukungan fisik dan dukungan psikologis
  • Dengan begitu, proses belajar menjadi suatu kesatuan yang utuh dan memberi manfaat yang optimal bagi anak 
Bentuk-bentuk dukungan fisik sebelum proses belajar:
  • Mengecek apakah apakah kita dan anak kita dalam keadaan cukup istirahat, sudah makan dan cukup minum 
  • Mengecek apakah kita sudah cukup istirahat sudah makan dan cukup minum
  • Mempersiapkan recana yang akan dipelajari anak. Diskusikan dengan anak agar ia semangat melakukannya 
  • Mempersiapkan perlengkapan belajar, seperti alat tulis, buku, dan peralatan lain yang memudahkan anak untuk belajar 
  • Mempersiapkan situasi belajar yang aman dari gangguan. Beri anak ruang khusus untuk belajar. Ruang ini dapat berisi meja lipat, Alat Peraga Edukatif (APE), dan/atau tikar untuk anak ketika belajar
Terkadang, anak belum siap untuk memulai aktivitas belajar meskipun kita sudah membuat jadwal sesuai usia mereka dan memastikan kebutuhan fisik mereka terpenuhi. Apa yang dapat orang tua lakukan jika anak menunda kegiatan belajar?
  • Tanyakan apa yang membuatnya belum siap dan tawarkan bantuan 
  • Beri pilihan, berapa banyak waktu yang ia butuhkan sampai ia siap, misal: “Kamu mau mulai 5 menit atau 10 menit lagi?” dan biarkan ia memilih. Ingatkan anak 1 menit sebelum waktu tersebut agar ia bersiap. Saat waktunya tiba, mulailah aktivitas tanpa menunda lagi.
  • Beri kelonggaran waktu, misal: dalam 1 bulan anak diizinkan untuk tidak mengikuti kegiatan belajar sebanyak 2x. Beri ia kebebasan untuk memilih kapan ia mau mengambil ”waktu libur” tersebut 
  • Beri semangat pada anak dengan menyiapkan minuman atau cemilan kesukaannya jika ia berhasil memulai aktivitas belajar tepat waktu
Memastikan materi ajar sesuai usia dan kemampuan anak
Hal-hal yang dapat dipelajari oleh anak usia 3 hingga 6 tahun, antara lain 
  • Untuk mengasah kemampuan otot: meronce, mewarnai, menyusun balok, menggambar, bermain sepeda, melipat, menggunting, melompat, berlari, membantu menyiram bunga, menyapu, merapikan mainan, mencuci piring, dsb 
  • Untuk mengasah kemampuan otak: bernyanyi, mengenal warna, mengenal huruf, mengenal angka, mengenal bentuk, menghitung,menyebut nama hewan, mengelompokkan benda, mengenal urutan dan pola, dsb
Dengan materi ajar yang sesuai, anak mampu menyelesaikan tugas dengan mandiri dan minim bantuan. Hal ini dapat meningkatkan kemampuan dan kepercayaan dirinya dalam belajar

Persiapan Diri Orang Tua
Selain anak, orang tua juga harus mempersiapkan diri sebelum mendampingi anak belajar. Berikut hal yang perlu dipastikan sebelum orang tua mendampingi anak memulai aktivitas belajarnya:
  • Bisa kah kita bersabar untuk melihat proses belajar anak yang tidak selalu mulus/lancar? 
  • Apakah kita memiliki tuntutan/target tertentu terhadap anak?
  • Apakah kita siap menerima proses belajar anak tanpa membandingkannya dengan anak lain? • Apakah kita siap untuk membimbingnya tanpa amarah? 
  • Apakah kita memberi ruang untuk anak melakukan kesalahan? 
  • Apakah kita dalam kondisi yang cukup sehat untuk mendampingi anak belajar?
Sepertinya tidak berhubungan langsung, padahal kesiapan orang tua merupakan hal penting yang dapat mendukung keberhasilan belajar anak di rumah.

Mengurangi hal-hal yang bisa mengganggu konsentrasi anak
  • Simpan barang-barang pada tempatnya agar ruangan rapih. Katakan pada anak “Mobil-mobilannya kita simpan dulu ya, kalau tugasnya sudah selesai bisa main lagi.” 
  • Bila anak mudah teralihkan perhatiannya karena orang-orang yang dilihatnya, ajak anak mengerjakan tugas di tempat yang lebih jarang dilewati orang
  • Bila anak mudah terganggu dengan suara, matikan televisi/ radio saat anak mengerjakan tugas 
  • Orang tua sebaiknya tidak asyik dengan hp nya ketika mendampingi anak belajar dan fokus pada anak

Kesimpulan :
Belajar HARUS MENYENANGKAN. Proses belajar yang menyenangkan membuat anak SUKA BELAJAR dan terus mengembangkan rasa ingin tahunya. Sebaliknya, bila dilakukan secara terpaksa, proses belajar tidak akan menjadi pengalaman belajar yang sukses. Ingat “Setiap orang adalah guru. Setiap rumah adalah sekolah“ (Ki Hajar Dewantara). 
(Yulianik, 01/02/2023)


Semangat ya Ayah Bunda  !! 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar